Pemuda masa kini
Momen takbiran kini berubah jadi ajang pamer, ajang pembuktian siapa sejatinya yang paling diantara yang paling. Yaaa,, setiap tahunnya seperti itu, membudaya, dan sudah melekat. Susah untuk dihilangkan tapi bukan berarti tidak bisa.
Anda pasti heran kan???
Sekitar sejam yang lalu sebelum tulisan ini terbit, disana sini, dimana mana suara bising kendaraan hasil modifikasi dipamerkan bak sebuah pertujukan yang langka,tak kalah juga dentuman petasan dan bahan peledak lainnya yang saling membahana disetiap sudut rumah warga. Arrrggggghhhhh....
Disini sebenarnya sy bingung, kok momentum yg seharusnya kita maknai sebagai persembahan terakhir dibulan ramadhan ini dengan mengisi takbir,dan zikir. Justru tercoreng dengan aksi aksi yang tidak pantas ditampilkan bagi pemuda pemudi yang akan melanjutkan perjuangan bangsa selanjutnya.
Mau kemana bangsa ini nantinya???
Belum lagi isu kebangsaan yang saat ini tengah menggerogoti negara kita. Yang sejatinya sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita saling menghargai satu sama lain, tapi justru menjadi cikal bakal perpecahan bangsa. Isu sara, dll jadi pemantik keos yg bisa berujung keretakan, sungguh payah negeri ini.
Sahabatku yang berakal sehat, mari kita kembali memikirkan makna hidup dan kehidupan kita saat ini. Jauhkan sifat hedon yang bisa meracaukan fikiran fikiran kita. Besok, kita akan memenangkan perjuangan selama sebulan. Jangan kita cederai dengan hal hal bodoh.
Maaf jika terlalu lancang dan jauh berkomentar, tapi sebagai saudara seiman, sebangsa, dan setanah air saya rasa perlu untuk saling ingat mengingatkan. Karena Allah SWT sendiri mengatakan bahwa kita ini adalah mahluk terbaik yang diturunkan dimuka bumi ini untuk saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan dan saling menjauhkan dari keburukan.
Salam dari Faisal Hidayat.
Komentar
Posting Komentar